Apakah gagal melanjutkan sekolah menjauhkan kita dari sukses? Tokoh-tokoh berikut ini membuktikan bahwa belajar tak selalu harus di sekolah. Bahkan ketika sekolahnya gagal diselesaikan, mereka bisa belajar sendiri dari kehidupan yang dihadapinya dan meraih sukses luar biasa.
Berikut ini mereka yang sukses luar biasa mengubah nasib dengan belajar secara autodidak.
1. Agatha Christie, Belajarnya Cuma di Rumah
Agatha Christie adalah penulis asal Inggris yang dikenal sebagai Master of The Mystery Novel atau Queen of Crime. Novel bergenre misterinya begitu terkenal ke seluruh dunia. Ia menulis 80-an novel. Sebanyak 30-an novelnya sudah diadaptasi ke dalam film.Di manakah ia belajar hingga menjadi penulis yang begitu produktif? Ternyata Agatha hanya belajar di rumah. Sebenarnya di keluarganya, ia punya dua kakak yang kebetulan mendapat kesempatan sekolah formal.
Sedangkan untuk Agatha, ibunya memilih untuk mengajari sendiri di rumah. Saat usia putrinya menginjak 8 tahun, sang ibu baru mendatangkan tutor ke rumah. Ketika Perang Dunia I bergolak, Agatha bekerja menjadi perawat. Saat itu usianya baru belasan.
Kemudian ia bekerja di apotek rumah sakit yang banyak mengilhami cerita soal racun dalam novel-novelnya di kemudian hari. Novel pertamanya lahir setelah kakaknya, Madge, memberinya tantangan, apakah ia bisa menulis novel.
Tantangan itu ia jawab dengan novel pertamanya berjudul “The Mysterious Affair at Styles”. Dari sanalah ia meniti karier sebagai novelis.
2. Frederick Douglass, Budak yang Belajar Autodidak
Frederick adalah seorang budak asal Amerika Serikat, yang dilarang sekolah. Meski begitu ia pantang menyerah untuk belajar. Ia mulai dengan belajar membaca dari seorang aktivis gerakan pembebasan perbudakan. Ia belajar dari apa pun yang bisa ia baca.Untuk memperkaya ilmunya, Frederick selalu mencari kesempatan untuk berbicara dengan orang-orang yang pengetahuannya lebih tinggi darinya. Terbukti belajarnya efektif, karena setelah bebas sebagai budak ia menjadi penulis hebat, orator ulung, dan pemimpin gerakan pembebasan perbudakan.
3. Lawrence Ellison, Membangun Oracle karena Terinspirasi sebuah Paper
Lawrence (Larry) Ellison adalah pendiri Oracle, perusahaan pembuat software terbesar kedua dunia saat ini. Seperti pengusaha di bidang teknologi informasi lainnya yang kebanyakan drop-out perguruan tinggi, Larry pun demikian.Ia keluar dari University of Illinois pada tahun keduanya kuliah. Setelah itu ia membangun kariernya sebagai ahli data system. Ia tertarik mendirikan Oracle pada tahun 1977 setelah terinspirasi dari paper karya Edgar F. Codd mengenai database system berjudul “Relational Model of Data for Large Shared Data Banks.”
4. Peter Jennings, Presenter Terkenal yang Tak Lulus SMA
Presenter terkenal ABC News ini sebenarnya tak lulus SMA. Jennings memulai kariernya sejak usia 9 tahun. Saat itu ia menjadi penyiar radio anak-anak di Kanada. Ayahnya yang juga penyiar radio CBC dan sedang bertugas di luar negeri berang ketika tahu anaknya jadi penyiar radio di tempatnya bekerja.Ayahnya memang tak menyukai nepotisme. Kegiatan jadi penyiaran ciliknya tak lama. Peter lebih konsentrasi sekolah. Namun sekolahnya tak mulus. Malah ia sempat tak naik ke kelas 10. Menurut pengakuannya ia bosan belajar saat itu. SMA-nya pun tak tamat.
Ia sebenarnya ingin sekali menjadi penyiar seperti ayahnya. Namun kesempatan itu tak mudah ia dapat. Ia lebih dulu bekerja di bank dan sempat aktif di teater setempat. Baru pada usia 21 tahun ia bisa meraih impiannya menjadi penyiar radio.
Setelah itu kariernya terus menanjak dengan semangat autodidaknya yang tinggi hingga kemudian menjadi wartawan dan penyiar televisi kenamaan AS.
5. Anthony Robbins, Bekerja Sambil Belajar dari Pembicara Ternama
Ia hanya tamat SMA dan memulai kariernya dengan cara mempromosikan seminar yang diadakan Jim Rohn. Saat itu usianya baru 18 tahun. Ia memanfaatkan kedekatan dengan Jim Rohn untuk belajar “happiness and success life“.Tak heran jika ia tak segan menyebut Jim Rohn sebagai mentor pertamanya. Pada usia 22 tahun, Anthony Robbins mulai belajar Neuro-Linguistic Programming (NLP) secara informal dari penciptanya, John Grinder.
Setelah belajar dari tokoh lain yang juga secara informal, Robbins akhirnya bisa mengembangkan ilmu NLP menjadi ilmu baru yang disebutnya Neuro-Associative Conditioning (NAC).
Dengan belajar yang bisa disebut autodidak (bukan di bangku sekolah atau perguruan tinggi), Robbins akhirnya menjadi penulis buku laris dan motivator terkenal di dunia. Ia sudah berbicara di hadapan lebih dari 50 juta orang di lebih dari 50 negara.
Jangan heran, dari sisi finansial, dari semula pemuda miskin, Robbins menjadi pembicara dengan tarif tinggi. Dalam kariernya ia pernah menjadi salah satu penasihat (mantan) Presiden AS Bill Clinton.
Sabtu, 30 Oktober 2010
|
Posted under:
sains
|
0
komentar
0 komentar to "5 Tokoh Autodidak Sejati yang Sukses di Dunia"
My Blog List
Sample Text
Diberdayakan oleh Blogger.
Entri Populer
-
(Drosophila melanogaster) persilangan Drosophila melanogaster Lalat buah ( Drosophila melanogaster ) mungkin bagi kebanyakan orang ...
-
Abstrak Lobster air tawar jenis red claw, Cherax quadricarinatus merupakan anggota Crustacea yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam...
-
1. Zaitun Zaitun (Olea europaea) adalah pohon kecil tahunan dan hijau abadi, yang buah mudanya dapat dimakan mentah ataupun sesudah diawetka...
-
Abstract. It is widely recognized that food consumption patterns significantly impact water requirements. The aim of this paper is to quan...
-
Sebenarnya yang membuat kita merasa sakit adalah karena adanya perbedaan suhu pada tubuh kita. Kalau kita kehujanan, misalnya yang ken...
-
Spesies baru snailfish, jenis ikan laut dalam yang bergerak lambat seperti siput, berhasil terekam dengan kamera bawah air. Tubuhnya yang be...
-
Dari antara banyak kemampuan unik manusia, telekinesis adalah salah satu yang paling kontroversial. Berbeda dengan telepati yang lebih bisa ...
-
Benar-benar dahsyat temuan ilmuan ini. Bagaimana tidak, tidak main-main, mereka berhasil menciptakan nyawa tiruan. Apakah mereka mau ...
-
Apakah gagal melanjutkan sekolah menjauhkan kita dari sukses? Tokoh-tokoh berikut ini membuktikan bahwa belajar tak selalu harus di sekolah....
Cari Blog Ini
Tukaran Link
Cukup copy text dalam area dan paste dalam blog anda.
Saya akan segera linkback kembali.
About Me
- membaca bukan hanya untuk tulisan
- purwokerto, purwokerto, Indonesia
- hai..... teman-teman pasti sudah tau bukan hanya buku yang harus kita baca, sebenarnya lingkungan juga harus kita baca
Blog Archive
-
▼
2010
(22)
-
▼
Oktober
(22)
- 11 Binatang Yang Punah Dalam Masa Hidup Kita
- Spesies Baru Ikan Hantu dari Palung Sedalam 7 Km
- 10 Tanaman Obat Yang Bermanfaat dan Paling Banyak ...
- Primata Terbaru, Monyet yang Selalu Bersin Pada Sa...
- 5 Tokoh Autodidak Sejati yang Sukses di Dunia
- 5 Penyakit Yang Dapat Membuat Gila Penderitanya
- Akan Ada Fenomena Langka 3 Planet dan Hujan Meteor
- 2030, Manusia Butuh 2 Planet Bumi
- Organ Tubuh Manusia Yang Bisa Tumbuh Kembali Setel...
- Megachile Pluto, Lebah Terbesar di Dunia Berasal D...
- Oxygen Consumption, Heart Rate, Rating of Perceive...
- TEMPERATURE TOLERANCE AND OXYGEN CONSUMPTION RATES...
- TEMPERATURE TOLERANCE AND OXYGEN CONSUMPTION RATES...
- Food consumption patterns and their effect on wate...
- PENGARUH PEMBERIAN JENIS PAKAN TERHADAP PERTUMBUHA...
- Telekinesis, Benarkah Kita Mampu Menggerakkan Bend...
- Buku Termahal di Dunia Hanya Berisi Satu Baris Tul...
- Telinga, Identifikasi Baru Setelah Sidik Jari
- Siapakah yang Menciptakan Tuhan?
- Wow, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Nyawa Tiruan...
- Mengapa air hujan bisa membuat kita sakit?
- keistimewaan lalat buah (drosophila melanogaster)
-
▼
Oktober
(22)
Posting Komentar